Industri Furnitur Indonesia Lawan Raksasa Besar
Industri furnitur Indonesia berkembang pesat pasca krisis moneter Asia pada tahun 1997. Krisis ini berdampak pada berbalik arah bagi industri furnitur di Indonesia karena harga produk menjadi jauh lebih rendah dalam hal harga dari sudut pandang pembeli luar negeri. Permintaan yang masif dari pembeli luar negeri membuat setiap pelaku bisnis ini menikmati banyak keuntungan finansial.
Sayangnya, keadaan saat ini terancam bahaya besar karena masifnya pertumbuhan industri furnitur China. Seperti kita ketahui, ciri khas bisnis Cina adalah produk yang diproduksi secara masif dengan biaya rendah. Situasi ini menjadikan China sebagai pesaing kuat di setiap jenis industri termasuk furnitur manfaat hubungan internasional .
Data menunjukkan, jumlah produk furnitur asal Indonesia yang diekspor ke AS mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Data juga menunjukkan bahwa produk furnitur asal China mulai mengambil alih pangsa pasar yang berbasis di AS. Beberapa pengusaha dari Indonesia selalu berpendapat bahwa penurunan permintaan dari USA terutama disebabkan oleh krisis keuangan yang paling banyak diderita oleh USA. Namun, mereka tidak menyangka ada waking giant di industri furniture bernama China.
Pertanyaannya, bagaimana para pemain lokal di Indonesia bisa mempertahankan pangsa pasarnya, apalagi saat menyadari ancaman The Giant terhadap mereka. Jawaban atas pertanyaan ini tidak mudah baik dari segi teori maupun praktek. Namun, aturan praktis untuk membuat pemain lokal bertahan adalah dengan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya. ‘
Baca Juga : Kolam Ikan Koi Anda – Waspadai Virus Herpes Koi
Anda mungkin menganggap bahwa jawaban ini menyederhanakan masalah yang sebenarnya tetapi ini adalah variabel kritis yang dapat dikontrol oleh setiap eksportir karena banyak kendala berasal dari variabel eksternal yang tidak dapat mereka kendalikan seperti peraturan pemerintah, ekonomi biaya tinggi, dan banyak faktor lainnya